Skip to main content

Klasifikasi, Morfologi, Cladogram dan FilogenikFamily Tikus (Rattus)


MAKALAH
FAMILY RATTUS
Makalah ini disusun  untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Hewan
Yang diampu oleh Bapak Husn Mubarok S.Pd, M.Si





Disusun Oleh
Lina Nur Amalina                   (T20158005)






 

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
Maret, 2018



Kata Pengantar
Puji  syukur  kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat , taufik serta hidayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Family Rattus”  tanpa halangan yang berarti.
      Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Ilmu Pendidikan di semester ganjil. Makalah ini diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku dan internet.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penulis juga mengharapkan kritik dan sarannya dari semua pihak terutama pembaca untuk hasil yang lebih baik pada Makalah selanjutnya.





      Jember, 02 Maret 2018



 Penulis                       


Daftra Isi
Kata Pengantar................................................................................             i
Daftar Isi..........................................................................................              ii
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang......................................................................              1
B.     Rumusan Masalah..................................................................             1
C.     Tujuan....................................................................................             1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Klasifikasi dan Morfologi......................................................             3
B.     Kladogram.............................................................................             7
C.     Filogeni..................................................................................             8
D.    Manfaat Tikus Bagi Lingkungan dan Lingkungan manusia..             8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................             10       
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................             11

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tikus adalah hewan berukuran menengah dan berekor panjang dari muroidea superfamili. “Tikus sejati” adalah anggota genus Rattus, yang paling penting bagi manusia adalah tikus hitam, Rattus, tikus coklat dan Rattus norvegicus. Banyak anggota genera hewan piaraan dan memiliki banyak karakteristik dengan tikus sejati. Tikus dikenal sebagai salah satu mamalia paling sukses di dunia. Terutama untuk ketahanan mereka untuk menjadi salah satu spesies yang paling disukai hewan lain sebagai mangsa dari elang, rubah, serigala, anjing, kucing, reptil, dan bahkan beberapa arthropoda. Menjadi hewan yang sangat diburu, tikus telah beradaptasi untuk mencari tempat berlindung, khususnya di dekat sumber makanan dimana mereka tidak perlu menempuh jarak jauh yang terpapar. (http://www.kursksalvage.com)
Ada banyak sekali jenis tikus dengan nama-namanya yang berbeda-beda, dan ada pula yang biasa di sebut oleh orang-orang sebagai tikus namun bentuk tubuhnya ada yang tidak sama dengan tikus pada umumnya (celurut). Oleh karena itu dalam makalah ini akan dilakukan identifikasi morfologi, filogeni dari 5 jenit tikus, yaitu tikus rumah, tikus got, tikus wirok, tikus sawah dan celurut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Klasifikasi da mofologi dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut?
2.      Bagaimana dendogram dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut?
3.      Bagaimana Filogeni dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana Klasifikasi da mofologi dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut
2.      Untuk mengetahui agaimana dendogram dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut
3.      Untuk mengetahui bagaimana Filogeni dari tikus wirok, tikus rumah, tikus got, tikus sawah dan celurut


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Klasifikasi Morfologi
a.      Tikus Rumah (Rattus rattus)
1)      Klasifikasi
Klasifikasi
Kelas : Mammalia
Subkelas : Theria, Infra
Kelas : Eutheria
Ordo : Rodentia
Subordo : Mymorpha
Famili : Muridae,
Subfamili : Murinae
Genus Rattus
Spesies : R. rattus
2)      Morfologi
Tikus rumah memiliki ciri morfologi
·         tekstur rambut agak kasar
·         bentuk badan silindris
·         bentuk hidung kerucut
·         telinga berukuran besar tidak berambut pada bagian dalam dan dapat menutupi mata jika ditekuk ke depan
·         warna badan bagian perut dan punggung coklat hitam kelabu
·         warna ekor coklat hitam
·         bobot tubuh 60-300 g,
·         panjang badan 130-210 mm
·         ukuran ekor terhadap kepala dan badan bervariasi (lebih pendek, sama, atau panjang) (Priyambodo 2003)
·         Pada tikus betina memiliki puting susu 2 pasang di dada dan 3 pasang di perut (10 buah) (Rochman 1992)
b.      Tikus Got (Rattus Norvegicus)
1)      Klasifikasi
Klasifikasi
Kingdom
:
Animalia
Phylum
:
Chordata
Class
:
Mammalia
Order
:
Rodentia
Superfamily
:
Muroidea
Family
:
Muridae
Genus
:
Rattus
:
Rattus norvegicus
2)      Morfologi
·         Berat dan agak besar (150-600 gram)
·         Hidung tumpul dan lebar, badan besar 18-25 cm,Panjang total 31-46 cm
·         Ekor Lebih pendek dari kepala+badan,bagian atas lebih tua dan warna muda pada bagian bawahnya dengan rambut pendek, kakuLebih pendek dari kepala+badan,bagian atas lebih tua dan warna muda pada bagian bawahnya dengan rambut pendek, kaku
·         Telinga Relatif kecil, separoh tertutup bulu, jarang lebih dari 20-23 mm
·         Bulu Bagian punggung abu-abu kecoklatan, keabu-abuan pada bagian perut
·         Mata Kecil

c.       Tikus Sawah (Rattus Argentivnter)
1)      Klasifikasi
klasifikasi
Kelas : Mammalia
Subkelas : Theria Infra
Kelas : Eutheria
Ordo : Rodentia
Subordo : Mymorpha
Famili : Muridae,
Subfamili : Murinae
Genus : Rattus
Spesies : R. argentiventer
2)      Morfologi
·         Tubuh bagian atas (punggung) berwama coklat kekuningan dengan bercak hitam di rambut- rambutnya, sehingga memberi kesan seperti berwama abu-abu, dada berwama putih.
·         Panjang badan tikus sawah dewasa dari hidung sampai ujung ekor berkisar antara 270- 70 mm
·         Dengan berat sekitar 130 g
·         Panjang ekor biasanya sama atau lebih pendek dari pada badan dari ujung hidung sampai pangkal ekor
·         Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku jari terpanjang adalah 32-36 mm.
·         Sedangkan panjang telinga 18-21 mm
·         Tikus sawah mempunyai enam pasang puting susu yang terletak di kiri dan kanan pada bagian perut memanjang sepanjang badan.

d.      Tikus Wirok
1)      Klasifikasi
Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Bandicota
Spesies:
B. bengalensis
2)      Morfologi
·         Panjang ujung kepala sampai ekor 400 – 580 mm
·         ekor 160 – 315 mm,
·         kaki belakang 47 – 53 mm,
·         telinga 29 – 32 mm.
·         Rumus mamae 3 + 3 = 12.
·         Warna rambut badan atas dan rambut bagian perut coklat hitam
·         Rambutnya agak jarang dan rambut di pangkal ekor kaku seperti ijuk.
·         Banyak dijumpai di daerah berawa, padang alang-alang, dan kadang-kadang di kebun sekitar rumah
e.       Celurut
1)      Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordara,
Kelas : Mamalia,
Ordo : soricomorpha,
Family : suncus,
Spesies : suncus murinus,

2)      Morfologi
·         Bulu curut pendek dan teksturnya seperti beludru dengan warna antara abu-abu terang hingga hitam
·         Berat tubuhnya pun bervariasi, dimana curut jantan lebih berat daripada curut betina
·         Berat tubuh betina sekitar 23,5 gram hingga 82 gram, sedangkan berat tubuh jantan berkisar 33,2 – 147,3 gram
·         Panjang tubuhnya pun hanya sekitar 100 milimeter hingga 150 milimeter, termasuk ekornya
·         Curut merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari. Meski begitu, mata curut tidak dapat melihat dengan baik
·         Spesies ini berkomunikasi dengan kawanannya melalui suara dan bau. Mengenai bau ini, curut jantan memiliki kelenjar yang menghasilkan bau khas yang disebut bau ‘musk’. Bau ini sangat kuat hingga hewan predator seperti ular atau burung enggan mendekat.


B.     Kladogram
1)      Tabel
Identifikasi
Tikus rumah (Rattus rattus)
Tikus Got (Rattus Norvegicus)
Tikus Sawah (Rattus Argentivnter)

Tikus Wirok ( Bandicota sp)
Celurut (Shrew)
Rambut Kasar
v
v

V
V
Rambut Relatif Halus


V


Hidung Kerucut
v

V
V
V
Hidung Tumpul

v



Telinga Besar
v


V

Telinga Kecil

V
V

V
Reproduksi secara sexual
v
V
V
V
V
Rambut rapat
v
V
V


Rambut Jarang



V
V
Mata Kecil
v
V
V


Mata Besar



V
V
Bentuk Tubuh Silindris
v
V
V
V
V
Hewan Nokturnal
v
v
v
v
V

2)      Model Minions
C.    Filogeni
Dari data yang didapat Hubungan filogenetik berdasarkan pohon filogenetik dengan metode NJ dari daerah COI diketahui menunjukkan dua cabang besar dengan garis keturunan dengan nilai indical 21% untuk (Mus Muscullus dan Bandicota Indica) dengan Rattus Norvegicus, dengan strain yang sama dengan nilai boostrap 22% (Rattus Argentiventer dan Rattus Rattus)
D.    Manfaat Peranan Bagi Manusia dan Lingkungan
Tuhan menciptakan makhlukny bukan tanpa suatu alasan ang jelas maupun tanpa tujuan yang jelas. Namun dalam kenyataannya tikus dianggap sebagai hewan yang identik dengan kata kotor. Padahal sejatinya tikus sendiri memiliki manfaat bagi kelangsungan hidup di dunia ini.
Dalam sebuah artikel (http://www.bimbingan.org) menyatakan bahwa ada beberapa jenis tikus yang dijumpai, seperti tikus sawah, tikus got, tikus rumah dan tikus celurut. Manfaat tikus bagi kehidupan juga sebagai sumber penghasilan. Dimana kulit tikus bisa di gunakan sebagai bahan kerajinan seperti, dompet, ikat pinggang dan diluar negeri bisa digunakan sebagai sarung golf. Selain sebagai bahan kerajinan tikus juga digunakan sebagai bahan medis, seperti digunakan sebagai bahan eksperimen dalam pembuatan obat dsb.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dan dari referensi yang telah didapati bahwa dari 5 spesie yang di data ternyata mereka memiliki tingkat kekerabatan dan yang paling basal yaitu Rattus Norvegicus (tikus got) meeka juga memiliki beberapa kesamaan seperti struktur tubuh maupun bulunya. Tikus juga mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia seperti bisa dgunakan sebagai kerajinan yang bernilai tinggi dan juga digunakan dalam medis seperti sebagai bahan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Priyambodo, Swastiko. 2003. Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Jakarta: Penebar Swadaya

Rochman. 1992. Biologi dan Ekologi TikusSebagai Dasar Pengendalian Hama Tikus. Bogor:Badan Penelitian Tanaman Pangan.



CorelDrawx7

GoogleImages




Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PERAN IQ, EQ, SQ, CQ, AQ DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

MAKALAH PERAN IQ, EQ, SQ, CQ, AQ DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU Makalah ini disusun   untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi Yang diampu oleh Ibu Heni Setyawati, S.Si., M.Pd.   Disusun oleh :   kelompok 10 1.       Lina Nur Amalina                    (T20158005) 2.       Jannatul Laeli                           (T20158027)   PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBE R Maret, 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana den...

Mofologi, Klasifikasi, kunci identifikasi dan dendogram Mollusca dan Echnodermata

Molusca dan Echinodermata Lina Nur Amalina Tadris Biologi , Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan , Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember NIM: T20158005 ABSTRAK Praktikum Pengamatan yang dilakukan pada hari Senin tanggal 16 April 2018 yang dilakukan di laboratorium terpadu FTIK IAIN Jember yaitu mengamati morfologi dari kelas Echinodermata dan Mollusca. Dalam pengamatan ini dilakukan terhadap beberapa spesimen pada masing-masing kelas yaitu pada Mollusca spesies yang diamati yait, bekicot, cumi-cumi- dan kerang air tawar/ kijing. Sedangkan pada Echinodermata menggunakan empat spesies yaitu landak laut, babi laut, tripang, dan bintang ular. Yaitu dengan menggunakan metode pengamatan morfologinya saja jadi hanya memerlukan beberapa alat seksi, papan seksi, kamera, lemar pengamatan dan alat tulis. Hasil yang didapati yaitu bahwa dari kedua kelas tersebut banyak sekali perbedaan namun juga ada bebepa persamaan. Kata kunci: Mollusca ; Echinodermata ; Kelas; spesies...